Seperti sebuah blangkon… aku bukan pembuatnya, hanya memakainya, mengaguminya dan menceritakannya...
Tampilkan postingan dengan label wilujeng. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wilujeng. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 November 2010

Si Sugeng...

Pernahkah anda mendengar orang atau teman anda yang berasal dari Jawa Tengah mengucapkan kata :
“Sugeng enjing.”
“Sugeng siang.”
“Sugeng ndalu.”
 "Sugeng rawuh.”
“Sugeng, bapa…”
Atau sugeng-sugeng lainnya..

Atau mungkin anda sendiri juga sering mengucapkan kata-kata itu? Baik dalam verbal ataupun dalam ketikan status Facebook anda…
Dulu saya menganggap sugeng enjing artinya selamat pagi, dan saya merasa tidak ada masalah dengan ucapan salam tersebut. Sampai suatu ketika saya diajak MNg. Mulyo Prasetyo untuk ikut pawiyatan memetri budaya Jawa, barulah saya tahu bahwa selama ini yang menurut saya benar ternyata salah kaprah. Salah karena memang tidak benar ucapannya dan kaprah karena sering diucapkan sehingga saya tidak merasa salah dengan ucapan tersebut. Seusungguhnya kata sugeng jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah hidup. Urip bahasa Jawanya. Jadi jika digabungkan menjadi sugeng enjing akan diterjemahkan sebagai hidup pagi, kata yang menurut saya ganjil.

Nah, jika anda ingin memberikan ucapan salam yang benar dengan bahasa Jawa gantilah kata sugeng dengan kata wilujeng.
“Wilujeng enjing.”
“Wilujeng siang.”
“Wilujeng ndalu.”
"Wilujeng rawuh."
“Wilujeng, bapa…”

Kata wilujeng jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah selamat.  
Mungkin bagi beberapa orang yang sudah terbiasa menggunakan kata sugeng akan merasa aneh mengucapkan kata wilujeng.  Tapi lebih baik jika mulai mencoba dengan rasa yang aneh tapi tepat. Saya yakin, rasa yang aneh itu lama-lama akan hilang. Selamat Mencoba…!